Parenting Man 2 Ponorogo
Motivation and Parenting Class, Meningkatkan Semangat Belajar Kelas XII.
Motivation and Parenting Class, Meningkatkan Semangat Belajar Kelas XII.
man2ponorogo.sch.id | Motivation and Parenting Class, Meningkatkan Semangat Belajar Kelas XII.  Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan kegiatan yang digelar oleh MAN 2 Ponorogo. Sabtu, 29 Oktober 2016, bertempat di GOR MAN 2 Ponorogo, 189 wali murid dihadirkan. Mereka adalah wali murid kelas PDCI 2, XII IIS, dan XII Agama. Mereka hadir untuk mengikuti dua acara sekaligus, Rapat Komite dan Parenting Class.

Tidak hanya wali murid yang menjadi sasaran kegiatan ini. Seluruh siswa yang orang tuanya mengikuti kegiatan di GOR, juga dikumpulkan di aula MAN 2 Ponorogo. Di tempat terpisah ini para siswa dicharge motivasinya melalui seminar Achievement Motivation Training, dengan tema The Big My Dream.

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sebelumnya sudah digelar pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016. Pada waktu itu hadir 198 wali murid dari kelas XII MIA. Ibu Lilik Setyowati, selaku Waka Humas sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan, “Kegiatan Rapat Komite dan Parenting Class ini memang kita desain untuk dilaksanakan dalam 2 tahap. Tujuan kami adalah, dengan jumlah peserta yang tidak terlalu banyak, informasi kegiatan kelas XII dan materi parenting bisa diserap oleh wali murid dengan maksimal.

Pukul 09.00 s/d 10.30, bapak Irhamni, selaku ketua komite memimpin rapat untuk membahas berbagai kegiatan siswa kelas XII, seperti persiapan UAN, LES sebagai tambahan belajar untuk para siswa, rencana purnawiyata kelas XII serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Tuntas membahas kegiatan kelas XII, motivator parenting hadir di tengah-tengah wali murid. Ulasan materi yang berisi tentang strategi pendampingan pengasuhan remaja, bagaimana memahami psikologis mereka, dan bersikap tepat untuk memberikan yang terbaik di tengah gejolak jiwa muda mereka tersampaikan dengan runtut dan mudah dipahami.

Menurut Bapak Nasta’in, selaku kepala madrasah, tujuan dari kegiatan parenting sendiri adalah agar terwujud sinergi pendidikan antara orang tua dengan madrasah dalam memahami potensi dan gaya belajar anak. Tingkat keberhasilan pendidikan anak bukan hanya bergantung pada madrasah. Namun perlu adanya dukungan dari pihak lain terutama orang tua.

Di akhir materi parenting, motivator mengarahkan wali murid untuk menorehkan harapan mereka dalam sepucuk surat cinta untuk buah hati mereka. Nantinya, dalam session berikutnya surat cinta ini akan langsung diserahkan dan dibaca oleh buah hati mereka. Dengan lembaran kertas dan bolpoint yang sudah disediakan oleh panitia, baris demi baris harapan ditorehkan para wali murid ini dengan penuh kesungguhan. Sebagaimana yang disampaikan oleh motivator, inilah kesempatan ayah bunda untuk secara langsung bisa mencurahkan harapan dan doa buat buah hati mereka.

Tidak kalah dengan wali murid, di aula, siswa-siswi kelas PDCI 2, XII Agama, dan XII IIS juga sangat antusias mengikuti paparan materi dari motivator. Motivator muda yang energik ini, mampu membakar semangat para siswa untuk bangkit menatap masa depan. Keterbatasan dan ketakutan diri adalah musuh yang harus dilawan. Hanya mereka yang pandai bersyukur dan berani bermimpi besar, yang mampu mengambil masa depan dalam genggaman. Profil orang-orang sukses yang lahir dari keterbatasan tetapi mempunyai tekad, mimpi, dan perencanaan yang besar mampu menginspirasi para siswa ini.

Sama halnya dengan orang tua, di akhir materi, motivator mengarahkan siswa untuk menuliskan surat cinta buat ayah bunda mereka. Di sela-sela goresan tinta mereka, banyak yang meneteskan air mata. Pukul 11.30, para siswa ini digiring ke GOR. Duduk di kursi yang telah disediakan, di sebelah kanan orangtua mereka masing-masing, para siswa mencium tangan orangtua sebagai bentuk bakti mereka. Sementara itu, dengan penuh hangat, orangtua merengkuh mereka. Entah apa yang ada di benak mereka masing-masing. Yang jelas suasana haru sangat jelas tergambar dari adegan ini.

Suasana haru semakin terasa ketika motivator menawarkan kepada wali murid dan siswa untuk saling membacakan surat cinta yang telah mereka buat. Respon yang luar biasa nampak sekali dari banyaknya wali murid dan siswa yang mengacungkan tangan. Mereka ingin berkesempatan untuk bisa membacakan surat cinta yangtelah mereka buat.

Akhirnya terpilih 4 pasangan. Sebelum membacakan surat cinta untuk buah hatinya, seorang wali murid mengatakan, “Saya sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan seperti ini. Kegiatan ini merupakan jembatan bagi kami untuk lebih dekat dengan anak-anak kami. Dari paparan yang disampaikan motivator, saya jadi tahu bagaimana memahami anak saya yang sudah tidak kanak-kanak lagi.” Secara bergantian 4 pasang anak dan orangtua ini membacakan surat cinta mereka.

Pada session saling membacakan surat cinta ini, banyak wali murid dan siswa yang menagis terharu. Febrianto, kelas XII Agama, dengan isak tangis dan terbata-bata mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada bapak ibu guru MAN 2 Ponorogo atas terselengaranya kegiatan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kuhaturkan untuk ayah ibuku. Jerih payah yang beliau berikan takkan bisa tergantikan dengan apapun. Ayah, ibu, aku ingin menjadi pejuang sejati. Aku ingin membuat engkau bahagia. Lolos di perguruan tinggi negeri, kelak bisa menjadi dosen sekaligus motivator adalah cita-cita besarku. Ayah ibu, restuilah apa yang menjadi impianku ini.” Selain membacakan surat cinta untuk orang tuanya, Febrianto juga memompa semangat teman-teman seangkatannya. Ia mengajak mereka untuk mulai detik ini membuat perubahan besar. Selalu bersyukur dan berusaha menjadi yang terbaik.

Setelah session bertukar surat cinta, kegiatan inipun berakhir. Sambil bersalam-salaman dengan bapak ibu guru untuk berpamitan, banyak wali murid yang mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat.

(tim web man2ponorogo/ editor: yln)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.