Diklat Jurnalistik Dan Fotografi

Diklat Jurnalistik Dan Fotografi | Ponorogo, 15/12. Kamis 13 Desember 2018 di pilih sebagai hari yang mengesankan bagi segelintir siswa-siswi MAN 2 Ponorogo terutama mereka yang bergabung didalam tim jurnalistik dan fotografi. Sejak pagi wajah sumringah menghiasi jalan tempat berlangsungnya diklat jurnalistik dan fotografi dengan tema “peran bahasa dan media dalam menangkal hoaks di era digital.”

Para peserta diklat terus ditempa bersama pemateri handal dibidangnya. Kegiatan yang berlangsung dua hari ini di mulai dengan acara pembukaan oleh bapak kepala Madrasah Aliyah Negri 2 ponorogo Bapak Nasta’in, S.Pd., M.Pd.I, beliau berharap dengan adanya diklat ini semoga membawa perkembangan bagi extra jurnalistik sehingga mampu mencetak kader jurnalis junior yang profesional.

Harapan lain juga datang dari waka humas Man 2 ponorogo, Ibu Hastutik Bayyinatul Rosidah S.Ag. Menurut beliau ada beberapa alasan yang melatar belakangi pelaksanaan diklat jurnalis dan fotografi ini, yaitu berawal dari keprihatinan extra jurnalistik dan fotografi yang memiliki tingkat respek atau kepekaan yang rendah, sehingga beliau menyampaikan harapan terbaik demi extra jurnalistik kedepannya.

Diklat ini dihadiri oleh serluruh anggota tim jurnalistik di Man 2 ponorogo yang berjumlah 45 orang dan yang lebih menarik adalah hadirnya dua sosok guru inspiratif dengan semangat belajar tinggi, Tutik Rohmawati,S.Pd dan Eni Yuliani,S.Pd,M.PdI  selaku guru bahasa indonesia dan bahasa inggris di Man 2 ponorogo yang ikut partisipasi dan menjadi peserta diklat mewakili bapak dan ibu guru.

Kegiatan ini semakin menarik dengan hadirnya pembicara yang handal dan profesional yakni Dr.sutejo,M.Hum dan Abdul Aziz Miraza. Dalam pelaksanaanya di hari pertama Diklat di isi oleh Dr.Sutejo M.Hum seorang dosen dan praktisi kepenulisan , baik media maupun karya tulis lainnya. Tidak hanya itu beberapa prestasi maupun yang di raihnya. Seperti memenangkan 14 kali kejuaraan kepenulisan freelance lebih dari 30 media massa, dan telah menulis lebih dan 40 buku.