Walda Khoiriyah, Duta Pelajar Jawa Timur dalam Acara Forum Pelajar Indonesia ke-9 di Jakarta
Salah satu Novel Karya Walda Khoiriyah
Salah satu Novel Karya Walda Khoiriyah

manduaponorogo.sch.id | Walda Khoiriyah, Duta Pelajar Jawa Timur dalam Acara Forum Pelajar Indonesia ke-9 di Jakarta. (23-28/7/2017). Lambaian prestasi kembali ditorehkan oleh dara berbakat, Walda Khoiriyah. Siswi kelas XII Bina Prestasi MIPA 2 ini, berhasil menjadi Duta Pelajar Jawa Timur di acara Forum Pelajar Indonesia ke-9 di Jakarta (form 9). Kegiatan yang diadakan oleh Indonesia Student and Youth Forum dan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Budaya) ini bertujuan untuk melahirkan generasi unggul dalam berbagai bidang. Peserta yang terdiri dari perwakilan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia difasilitasi untuk berbagi ilmu dengan para ahli. Diantaranya, anggota MPR dan para tokoh pengusaha nasional. Untuk bisa terpilih menjadi duta pelajar ini, Walda Khoiriyah dan duta pelajar dari daerah lain,  harus melewati serangkaian tes dan seleksi. Mulai dari pembuatan video, artikel, dan essay.

Tema essay yang diusung Walda adalah Sinergi Pelajar dalam Keberagaman Indonesia. “Untuk pembuatan video, saya mengambil latar MAN 2 Ponorogo, berupa norma anak muda yang seharusnya dibudayakan,” tutur Walda, dara 18 tahun yang murah senyum ini.

Dengan penuh semangat ia juga menuturkan pengalamannya, “Awalnya saya tidak percaya, saya yang berasal dari kota pinggiran Ponorogo, bisa menjadi Duta Pelajar Jawa Timur, dalam acara yang sangat bergengsi. Saya mengirimkan essay pada hari terakhir dedline. Jujur saja, saat itu saya ragu. Mungkinkah saya mampu bersaing dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, yang jumlahnya mencapai 3000 lebih?

Tapi Allah Maha Berkehendak. Seminggu kemudian diumumkan di instagram bahwa ada 17 pelajar yang berhasil menjadi Duta Jawa Timur. Dan ternyata, satu diantaranya adalah saya. Setelah ditetapkan duta terpilih dari berbagai daerah di Indonesia, tes dan seleksi terus berlanjut. Mulai dari pengumpulan koin untuk pembanguan sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya daerah-daerah terpencil, menceritakan kembali gerakan positif yang pernah dilakukan, membuat cultural performance sebagai delegasi JawaTimur dan masih banyak lagi seleksi dan perjuangan yang harus dilalui.

Met up pertama kami di Malang. Di kota dingin ini, bersama duta pelajar jawa timur lainnya, kami merencanakan pembuatan drama musical. Dan pada saat tampil nanti, setiap perwakilan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing. Saya mengenakan full dress kakang senduk. Saya sangat senang karena mendapat tim work jawa timur yang the best ever serta mendapat sahabat baru dari daerah lain. Saya berharap, generasi muda jangan hanya stagnan di tempat. Kita itu harus terus bergerak, karena kafir yang mau bergerak lebih baik dari umat muslim yang hanya diam saja. Orang kafir saja mau bergerak, kenapa kita umat muslim tidak? Padahal Allah sudah membentuk dunia pada kita. Tinggal bagaimana kita mewarnainya. Janganlah kita berkecil hati meski banyak yang mencibir. Ingat, kesuksesan berawal dari perjuangan.

(tim web man2ponorogo/ editor: yln)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.