MAN 2 Ponorogo Juara Harapan 2 EUREKA ! 2018 di ITB
MAN 2 Ponorogo Juara Harapan 2 EUREKA ! 2018 di ITB
MAN 2 Ponorogo Juara Harapan 2 EUREKA ! 2018 di ITB

manduaponorogo.sch.id | MAN 2 Ponorogo Juara Harapan 2 EUREKA ! 2018 di ITB. Sabtu, 20 Januari 2018, Siswa MAN 2 Ponorogo kembali menorehkan prestasi dalam event Eureka! 2018, di Institut Teknologi BandungDevi Nazhifa Nur Husnina (XI MIPA 3), Adhisa Dhiya Ulhaq (XI MIPA 2), dan Choirina Alivia (XI MIPA 2) berhasil meraih juara Harapan 2 RBL (Reaserch Based Learning) yaitu menciptakan permainan fisika yang bernama “FAMOS” (The Fantastic of Magic Rainbow Balls).

Kompetisi RBL Eureka! adalah sebuah kompetisi berbasis RBL (Research Based Learning) yang diselenggarakan oleh himpunan  mahasiswa fisika Institut Teknologi Bandung untuk siswa SMA/MA dan Mahasiswa dalam lingkup nasional. Kompetisi ini merupakan kompetisi penciptaan produk sederhana melalui kegiatan RBL yang didasari atas karsa dan nalar dengan memanfaatkan konsep-konsep fisika serta dimaksudkan untuk menjawab berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan isu terkini. Kompetisi ini bersifat konstruktif dan harus mampu menghasilkan suatu model/barang atau prototipe dan sejenisnya hasil kreasi dan inovasi sendiri atau dapat berupa pengembangan serta penyempurnaan produk terancang sebelumnya.

Setelah melalui dua tahap seleksi yaitu seleksi proposal awal dan seleksi video terpilih 2 finalis kategori Universitas dan 5 Finalis kategori SMA untuk mempresentasikan permainannya di Aula Timur ITB, termasuk tim dari MAN 2 Ponorogo ini. Keberhasilan tim ini tidak serta merta mudah untuk di peroleh, karena mereka harus bersaing dengan 61 tim yang juga mengirimkan inovasinya. Dibutuhkan sekiranya waktu satu bulan untuk menyelesaikan permainan dan video yang di lombakan.

Saat kami mengetahui tim kami lolos untuk mengikuti Grand Final, kami sungguh tidak menyangka karena terdapat salah satu sistem penilaian yaitu yang mendapat like terbanyak pada video yang di upload di youtube akan mendapat wildcard yaitu langsung lolos menuju babak Grand Final tanpa penilaian. Namun kami tidak bisa mengandalkan hal tersebut karena like video kami tertinggal sangat jauh dengan tim lain. Hal tersebut membuat kami hampir putus asa, dan tidak kami sangka Allah berencana lain yaitu kami menjadi salah satu tim yang lolos melalui penilaian video. Kami sangat berterima kasih juga kepada Bu Amru (Guru Fisika) yang selalu sabar dalam membimbing kami untuk mempelajari fisika” Tutur Adhisa salah satu anggota tim tersebut.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.